Blog ini kami buat sebagai pembelajaran... kami sangat terbuka jika ada saran saran dari teman teman mengenai blog ini...


RAW vs JPEG: Format Mana Yang Lebih Baik?

Pengguna kamera digital SLR atau Saku tingkat lanjut (prosumer) sering dihantui pernyataan mendasar sebelum memulai pemotretan: format file apakah yang akan saya pilih, JPEG/JPG ataukah RAW?
Artikel ini akan membahas secara singkat dan mudah (dijamin tidak ada persamaan matematika dan fisika) beda diantara keduanya. image

Pada dasarnya kebanyakan kamera bekerja dengan cara seperti ini: Saat kita memencet tombol shutter, kamera akan merekam data mentah yang diterima sensor (baca RAW). Berdasar data ini, software di dalam kamera akan memutuskan beberapa parameter, misalnya seberapa jauh foto perlu dipertajam, setting white balance mana yang sesuai, berapa level eksposur yang dipakai, seberapa besar saturasi warna-nya dan seberapa besar beda kontrasnya dll. Hasil pengolahan data oleh software di dalam kamera ini selanjutnya dikirim ke memory card dalam bentuk file JPEG.

Sudah paham bedanya kan?
Ya, RAW adalah data mentah yang langsung ditangkap sensor sedangkan JPEG adalah data matang yang sudah diolah oleh software kamera. Jika kita memutuskan untuk memilih format RAW, berarti kita memerintahkan kamera untuk langsung mengirim data mentah dari sensor ke memory card. Dan kalau kita memilih format JPEG, berarti kita memerintahkan kamera untuk memproses data dari sensor terlebih dahulu sebelum mengirim ke memory card.

Kenapa harus ada format RAW?
Bagi sebagian besar penggemar fotografi, hasil olahan kamera seringkali sudah cukup bagus. Namun bagi kalangan profesional dan hobiis serius, mereka tidak rela kamera mengotak-atik foto yang mereka jepret. Format RAW membuat kita bisa mengubah-ubah parameter pemotretan sesuka kita. Dengan bantuan software pengolah RAW (photoshop, lightroom, GIMP, ACDSee dll), kita bisa mengubah nilai eksposur, white balance, saturasi sampai kontras untuk kemudian menyimpannya dalam format yang lain: JPG atau TIFF.

Keuntungan memakai RAW?

  • Kita bisa mengotak – atik file mentah menjadi foto matang sesuai keinginan kita.
  • Opsi pengolahan foto menjadi jauh lebih banyak sehingga mereka yang berjiwa super kreatif lebih terpuaskan
  • Informasi yang tersimpan lebih banyak (jika anda memilih JPEG, kamera akan menghilangkan sebagian kecil data untuk memperkecil ukuran file dan mempercepat proses pengolahan)
  • Kualitas foto secara keseluruhan lebih baik, ini berkaitan dengan adanya kompresi jika memakai JPEG

Kerugian memakai RAW?

  • Memakan kapasitas hardisk dan memory card. Karena tidak ada proses kompresi, maka ukuran file RAW jauh lebih besar dibanding JPEG (sekitar 3 sampai 4 kali lebih besar)
  • Memakan waktu lebih banyak. Baik selama pemotretan (mengurangi kecepatan kamera terutama dalam mode burst) maupun selama pengolahan di komputer (karena ukuran file-nya).

Jadi Format Apa Yang Sebaiknya Dipilih?

  • Jika anda punya hardisk diatas 500GB, memory card minimal 4GB dan sedang memotret moment (atau orang atau tempat) yang istimewa, pilihlah mode RAW
  • Jika anda sedang memotret hal “biasa” atau butuh memotret berondongan (burst), atau hanya memiliki kapasitas hardisk dan memory card pas-pasan, pilihlah mode JPEG.
  • Atau ambil jalan tengah jika anda punya kapasitas hardisk dan memory card yang berlebih: pilih mode RAW + JPEG (kamera akan menyimpan 2 format sekaligus)

Catatan:

  1. Format file JPEG juga mengijinkan pengolahan foto yang lumayan banyak, hanya hasil dan cakupannya tidak seluas dan sebaik RAW.
  2. Tersedia juga format TIFF, namun sebaiknya tidak perlu dipakai karena ukuran file-nya yang segede gajah.

Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.

Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.

apertureAperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.

apertureJadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan sering menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.

Depth of Field

Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.

PICT0235_mdUntuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.

PICT0236_mdKonsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.

Memahami Shutter Speed

Secara definisi, shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto. Gampangnya shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.

Supaya mudah, kita terjemahkan konsep ini dalam beberapa penggunaannya di kamera:

  • Setting shutter speed sebesar 500 dalam kamera anda berarti rentang waktu sebanyak 1/500 (seperlimaratus) detik. Ya, sesingkat dan sekilat itu. Sementara untuk waktu eksposur sebanyak 30 detik, anda akan melihat tulisan seperti ini: 30’’
  • Setting shutter speed di kamera anda biasanya dalam kelipatan 2, jadi kita akan melihat deretan seperti ini: 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30 dst. Kini hampir semua kamera juga mengijinkan setting 1/3 stop, jadi kurang lebih pergerakan shutter speed yang lebih rapat; 1/500, 1/400, 1/320, 1/250, 1/200, 1/160 … dst.
  • Untuk menghasilkan foto yang tajam, gunakan shutter speed yang aman. Aturan aman dalam kebanyakan kondisi adalah setting shutter speed 1/60 atau lebih cepat, sehingga foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari hasil foto yang berbayang (blur/ tidak fokus). Kita bisa mengakali batas aman ini dengan tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization (dibahas dalam posting mendatang)
  • Batas shutter speed yang aman lainnya adalah: shutter speed kita harus lebih besar dari panjang lensa kita. Jadi kalau kita memakai lensa 50mm, gunakan shutter minimal 1/60 detik. Jika kita memakai lensa 17mm, gunakan shutter speed 1/30 det.
  • Shutter speed untuk membekukan gerakan. Gunakan shutter speed setinggi mungkin yang bisa dicapai untuk membekukan gerakan. Semakin cepat obyek bergerak yang ingin kita bekukan dalam foto, akan semakin cepat shutter speed yang dibutuhkan. Untuk membekukan gerakan burung yang terbang misalnya, gunakan mode Shutter Priority dan set shutter speed di angka 1/1000 detik (idealnya ISO diset ke opsi auto) supaya hasilnya tajam. Kalau anda perhatikan, fotografer olahraga sangat mengidolakan mode S/Tv ini.
  • Blur yang disengaja – shutter speed untuk menunjukkan efek gerakan. Ketika memotret benda bergerak, kita bisa secara sengaja melambatkan shutter speed kita untuk menunjukkan efek pergerakan. Pastikan anda mengikutkan minimal satu obyek diam sebagai jangkar foto tersebut.

Memahami Konsep Eskposur

Seringkali setelah membeli kamera digital baik slr maupun point & shoot, kita terpaku pada mode auto untuk waktu yang cukup lama. Mode auto memang paling mudah dan cepat, namun tidak memberikan kepuasan kreatifitas.

Bagi yang ingin “lulus dan naik kelas” dari mode auto serta ingin meyalurkan jiwa kreatif kedalam foto-foto yang dihasilkan, ada baiknya kita pahami konsep eksposur. Fotografer kenamaan, Bryan Peterson, telah menulis sebuah buku berjudul Understanding Exposure yang didalamnya diterangkan konsep eskposur secara mudah.

Peterson member ilustrasi tentang tiga elemen yang harus diketahui untuk memahami eksposur, dia menamai hubungan ketiganya sebagai sebuah Segitiga Fotografi. Setiap elemen dalam segitiga fotografi ini berhubungan dengan cahaya, bagaimana cahaya masuk dan berinteraksi dengan kamera.
Are you ready???

Ketiga elemen tersebut adalah:

  1. ISO – ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya
  2. Aperture – seberapa besar lensa terbuka saat foto diambil
  3. Shutter Speed – rentang waktu “jendela’ didepan sensor kamera terbuka

Interaksi ketiga elemen inilah yang disebut eksposur. Perubahan dalam salah satu elemen akan mengakibatkan perubahan dalam elemen lainnya.

Perumpamaan Segitiga Eksposur

Mungkin jalan yang paling mudah dalam memahami eksposur adalah dengan memberikan sebuah perumpamaan. Dalam hal ini saya menyukai perumpamaan segitiga eksposur seperti halnya sebuah keran air. Shutter speed bagi saya adalah berapa lama kita membuka keran, aperture adalah seberapa lebar kita membuka keran dan ISO adalah kuatnya dorongan air dari PDAM, dan air yang mengalir melalui keran tersebut adalah cahaya yang diterima sensor kamera. Tentu bukan perumpamaan yang sempurna, tapi paling tidak kita mendapat ide dasarnya.

Artikel ini memberikan gambaran garis besar dan karakteristik mode pengoperasian auto dan scene pada kamera digital anda (rata-rata kamera saku dan SLR pemula selalu menyertakan kedua mode ini). Mode auto saat ini sudah lumayan handal untuk sekedar menghasilkan foto yang benar. Dan mode scene merupakan jalan tengah bagi fotografer yang ingin menambah kreativitas namun malas menggunakan mode manual.

Apakah dengan itu kita tidak perlu memahami mode manual? jawabannya tergantung sejauh mana kepentingan pemotret. Namun yang jelas mode manual menawarkan fleksibiltas dan kreativitas dalam menghadapi situasi apapun dan dalam menghasilkan foto yang benar-benar sesuai dengan kehendak artistik kita. Karena foto yang benar belum tentu foto yang baik.

Untitled-1 Oke mari kita kembali ke mode auto dan mode scene yang paling banyak digunakan:

  1. Mode Auto (A)Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh obyek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa
  2. Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita)Kamera akan memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya akan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur.
  3. Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga)
    Mode ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan ujung lensa sedekat-dekatnya (biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail.

    Dalam jarak sedekat ini, kita harus mengusahakan agar bidang obyek yang difoto sejajar dengan kamera, dan sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang fokusnya cukup.Akan saya pakai saat:

    - Saya memotret bunga, serangga, kupu-kupu, atau uang koin. Atau,

    - Saya akan memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame foto saya

  4. Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari)Mode ini dirancang untuk membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup. Akan saya gunakan ketika:- Saya memotret anak saya yang sedang menggiring bola

    - Saya akan memotret sebuah mobil yang sedang melaju

  5. Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung)Mode ini adalah kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat:- Memotret terasiring yang indah di Bali

    - Memotret 10 orang yang berpose didepan Candi Borobudur

  6. Mode Night (dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan)Mode ini didesain untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang. Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik, mode ini juga berusaha membuat shutter speed yang lebih lama sehingga gambar tidak terlalu kabur dan biasanya secara otomotis flash bawaan kamera akan ikut menyala. Saya memakai night mode saat:- Mengambil foto dalam sebuah pesta malam

    - Memotret jalanan dimalam hari

  7. Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari.
  8. Mode FireworksTanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.pno
  9. Mode Panorama – memotret urutan foto yang nantinya akan digabung sebagai panorama.

Memahami Konsep ISO

Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah. Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja. Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.

Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya mengeset ISO saya di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai?

Secara garis besar, saat kita menambah setting ISO dari 100 ke 200 ( dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/3.5 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av) , kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya (2kali lebih cepat), dari shutter speed 1/125 ke 1/250 detik. Saat kita menambah lagi ISO ke 400, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi:1/500 detik. Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh , kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1stop.

Anda bisa mencoba pengertian ini dalam kasus aperture, cobalah set shutter speed kita selalu konstan pada 1/125 (atau melalui mode Shutter Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting ISO anda dalam kelipatan 2; missal dari 100 ke 200 ke 400 …dst, lihatlah perubahan besaran aperture anda.

Setiap pemilik kamera digital atau handphone kelas menengah yang dilengkapi kamera, paling tidak pernah menemui istilah white balance. Jadi apa itu white balance? Kenapa harus peduli?

Oke mari kita bahas dengan cara yang gampang dan aplikatif.

White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto. Alasan kenapa kita perlu memahami white balance adalah karena kita ingin warna foto kita seakurat mungkin. Jadi, white balance berpengaruh terhadap warna foto.

Agar lebih jelas silahkan lihat contoh foto dibawah ini:

Ketiga foto diatas adalah foto yang identik, bahkan ketiganya berasal hanya dari satu foto. Saya hanya mengubah setting white balance-nya dan hasilnya: ketiganya sangat berbeda warnanya. Foto A tampak sangat kebiruan, foto B terlihat cukup normal dan foto C terlihat kekuning-kuningan.

Perhatikan warna cahaya lampu neon dan lampu bohlam, beda bukan? itu karena masing-masing neon dan bohlam memiliki ”temperatur warna“ yang berbeda. Cahaya yang kekuningan (bohlam) disebut hangat sementara cahaya yang kebiruan (neon) disebut dingin.

Alasan kenapa kamera memerlukan setting white balance adalah karena kita memotret dalam kondisi pencahayaan yang berubah-rubah. Mata telanjang kita adalah alat yang super canggih dan mampu beradaptasi (menyeimbangkan) terhadap perubahan warna cahaya, jadi kertas putih dimanapun akan tampak putih bagi kita. Namun kamera tidaklah secanggih mata, karena itu kertas putih belum tentu terlihat putih bagi kamera dalam warna pencahayaan yang berbeda.

Jadi tujuan setting white balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun.

Bagaimana Cara Setting White Balance?
Setiap kamera memiliki cara setting yang berbeda, oleh karena itu anda harus merujuk pada buku manual jika memang sejauh ini belum menemukan caranya. Anda bisa mencari buku manual kamera di google. Kalau anda masih bingung, gunakan mode auto white balance. Kamera mungkin tidak selalu benar namun paling tidak lebih banyak benar.

Preset
Anda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda:

  • Auto – kamera akan menebak temperatur warna berdasar program yang ditanam dari sononya oleh pembuat kamera. Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi, namun tidak disetiap situasi (misal: memotret saat sunset/sunrise)
  • Tungsten – disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.
  • Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon.
  • Daylight – biasanya dengan simbol matahari, gunakan saat berada di bawah sinar matahari
  • Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung
  • Flash – simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset ini.
  • Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan – bukan sinar matahri langsung.

Cara Setting White Balance Secara Manual
Beberapa kamera menyediakan fasilitas setting white balance manual. Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih dari satu jenis temperatur warna).

Kita bisa memanfaatkan kertas putih untuk tujuan ini. Set white balace mode di custom atau manual, kemudian arahkan kamera supaya membidik kertas ini kemudian jepret. Kamera akan mendeteksi warna putih dan menyimpan temperaturnya, akan muncul konfirmasi di layar LCD kamera kalau setting sudah OK.

Pernah tidak mengalami kejadian seperti ini?

  • Anda pulang dari acara memotret dan baru menyadari bahwa tadi di sepanjang pemotretan anda menggunakan ISO 1200, padahal acaranya dilaksanakan di siang bolong saat ISO 100 saja cukup
  • Anda baru menyadari bahwa anda menggunakan settingan white balance untuk mendung, padahal dari awal acaranya dilakukan diruangan dengan penerangan lampu neon

Kesalahan mendasar seperti ini membuat kita harus bersusah payah melakukan koreksi pada foto, kalau satu dua sih tidak masalah, kalau ratusan foto?. Okelah, mungkin dengan bantuan software kita bisa melakukan koreksi dengan relatif cepat, tapi bukankah lebih enak kalau kesalahan seperti ini bisa dihindari sejak awal.

Ada 5 hal mendasar yang harus selalu kita periksa sebelum jari kita memencet tombol shutter pertama kali. Silahkan:

1. Periksa Settingan White Balance Anda

Settingan White Balance

Gunakan settingan white balance yang sesuai dengan kondisi, atau kalau anda percaya dengan kamera, set white balance di posisi auto.

2. Hidupkan Highlight Warning Kamera

Highlight Warning

Tips ini ampuh untuk menghindari foto yang overexposure. Highlight warning adalah penanda yang muncul di layar LCD kamera saat ada bagian foto yang terbakar alias overexposed.

3. Periksa Setting ISO

Settingan ISO

Settingan ISO menentukan seberapa peka sensor kamera kita terhadap cahaya, makin tinggi angkanya semakin peka. Kalau tadi malam anda memotret pesta ulang tahun teman anda di restoran, pastinya ISO yang digunakan akan berbeda dengan setting ISO saat akan digunakan untuk memotret acara gerak jalan dikantor.

4. Periksa Setting Ukuran dan Format Foto

Ukuran foto

Memotret ribuan foto sekaligus, seperti misalnya saat anda hunting di kebun binatang, tentunya membutuhkan pengaturan ukuran foto yang berbeda dibandingkan memotret keluarga di studio misalnya, apalagi jika kartu memori yang anda miliki kapasitasnya berbeda.

Format foto, apakah harus memilih JPG atau RAW juga wajib dipertimbangkan sebelum sesi foto anda dimulai.

5. Periksa Settingan Mode Ekspposur Kamera

Setting mode eksposure

Dalam kamera SLR atau pocket, biasanya tersedia beberapa pilihan untuk mode eksposur yang anda pilih: Manual-Aperture Priority-Shutter Priority-Mode Program-dan beberapa preset bawaan kamera. Pastikan anda sudah mengetahui mode mana yang akan anda pilih.

Lakukan 5 persiapan diatas, maka acara hunting, sesi memotret maupun iseng-iseng memotret acara di RT anda akan lebih lancar dan anda juga akan terlihat lebih profesional.


Memilih kamera SLR digital yang tepat adalah urusan pelik tersendiri dengan banjirnya merk dan tipe kamera di pasar. Saat ini paling tidak ada 10 perusahaan pembuat kamera (Canon, Fujifilm, Leica, Nikon, Olympus, Panasonic, Pentax, Samsung, Sigma, dan Sony)

Kami akan coba mengurai beberapa faktor non-teknis yang patut di pertimbangkan sebelum menentukan pilihan kamera SLR yang akan dibeli:

Kamera apakah yang sering dipakai teman – teman?

Kamera yang sering dipakai teman – teman juga bisa mempengaruhi keputusan kita. Jika teman-teman banyak memakai Canon, misalnya, belilah Canon. Jika mereka memakai Nikon, belilah Nikon. Ini akan memudahkan kita dalam kasus “meminjam lensa gratis.” Sebuah trik dasar yang layak dicoba, namun lebih baik jika istilah-nya diganti menjadi “saling bertukar lensa.” Jadi kita tidak modal dengkul saja.

Kemudahan dalam servis dan purna jual

Usahakan sebisa mungkin anda membeli kamera dari toko lokal di kota anda, kalaupun tidak usahakan membeli dari kota terdekat. Saat kamera butuh diservis atau di bersihkan sensornya misalnya, pelayanan akan lebih cepat dibandingkan harus mengirimkannya via paket dsb. Di samping itu, kita mungkin diperbolehkan meminjam gratis kamera cadangan yang disediakan toko selama kamera diservis (karena servis kamera biasanya butuh waktu yang cukup lama). Hal ini kadang lebih penting dibanding selisih harga yang tidak terlalu banyak. Juga layak dipertimbangkan adalah seberapa baik reputasi sebuah produsen kamera melayani keluhan pelanggannya.

Berapa anggaran kita

Anggaran merupakan faktor penting dalam menentukan kamera yang akan dibeli. Berdamai-lah dengan uang, membangun sistem SLR tidak hanya membutuhkan kamera, namun juga lensa dan beberapa aksesori penting lainnya (software pengolah foto, komputer, tripod, filter, flash, tas kamera, batere cadangan dll). Kalau dikantong ada Rp.20 Juta, tidak bijak kalau semuanya dihabiskan untuk kamera saja. Membangun sistem SLR adalah jalan panjang yang bisa menguras isi kantong jika tidak disiplin anggaran. Ada saran dari fotografer senior bahwa memiliki lensa yang berkualitas membuat foto kita lebih bagus dibanding jika memiliki kamera bagus namun lensanya jelek.

Seberapa serius anda

Penting ditanyakan adalah seberapa serius anda ingin terjun ke dunia fotografi. Jika sejak awal anda ingin terjun serius ke dalam fotografi, jangan jauh – jauh dari Nikon atau Canon. Kedua produsen ini adalah penguasa pasar kamera SLR. Delapan dari 10 kamera SLR memiliki logo Canon atau Nikon di body-nya (masing-masing sekitar 40%). kenapa mereka bisa sebegitu dominan? jawabannya adalah karena mereka juga serius. Fotografer pro pada waktunya akan memerlukan lensa atau aksesori khusus untuk memenuhi kebutuhan kerjanya. Flash khusus macro atau lensa 600mm dengan stabilizer misalnya, Nikon dan Canon menyediakan beragam aksesori yang bisa memenuhi kebutuhan kita, dan lebih penting lagi stok-nya tersedia di kota kita (atau paling tidak di Jakarta). Berbeda kalau kita tidak punya tuntutan “segila” itu, saya rasa salah satu dari 9 merek diatas akan mampu mencukupi kebutuhan kita.


Semua kembali pada anda untuk memilih...........!!!

APPLE Final Cut Studio

APPLE Final Cut Studio

With all the advancements in Final Cut Pro 7, there are now even more reasons why it’s the first choice of professional editors. Powerful new features and time-saving improvements help you work faster than ever. Whether you’re working solo or collaborating with a team, Final Cut Pro 7 gives you more creative options and technical control.
With all the advancements in Final Cut Pro 7, there are now even more reasons why it’s the first choice of professional editors. Powerful new features and time-saving improvements help you work faster than ever. Whether you’re working solo or collaborating with a team, Final Cut Pro 7 gives you more creative options and technical control.

Contain:

  • Apple Final Cut Pro 7
  • Apple Color 1.5
  • Apple DVD Studio Pro 4
  • Apple Soundtrack Pro 3
  • Apple Compressor 3.5
  • Apple Motion 4
  • Apple Cinema Tools
  • Apple Qmaste

- Final Cut Pro 7
Final Cut Pro 7 lets you do more — and do it faster — with new ProRes codec options, time-saving interface improvements, and easy collaboration tools.

- Motion 4
Motion 4 makes it easy to add excitement to your motion graphics with dynamic 3D shadows, reflections, and depth-of-field effects, as well as new text animations.

- Soundtrack Pro 3
New features in Soundtrack Pro 3 let you repair common audio problems in a few clicks and work faster than ever using new, streamlined navigation tools.

- Color 1.5
Now with expanded support for digital cinema workflows, Color 1.5 lets you confidently create unique color grading looks and deliver at the highest quality.

- Compressor 3.5
Compressor 3.5 lets you work even more efficiently, with new batch templates, job actions, and enhanced droplets that are like miniature encoding applications.






EDIUS 6


Edit Anything

No other NLE gives you so much versatility combined with sheer speed of editing. EDIUS® supports real-time editing of all popular standard-definition (SD) and high-definition (HD) formats. Edit anything.

New features in EDIUS 6 include:

  • 10-bit editing support
  • 2K/4K resolution support
  • Free-shape mask filter
  • 16 camera multicam editing
  • Proxy mode workflow
  • Canon XF format and EOS movie format support
  • Exporting in AVCHD format to a media card

Key Features
  • Work natively with many different video formats, such as Sony's XDCAM, Panasonic's P2, Ikegami's GF, and now Canon's XF format and EOS movie format
  • Windows 7, Windows XP, and Windows Vista support
  • Fast, flexible user interface, including unlimited video, audio, title, and graphics tracks
  • Real-time editing and conversion of different resolutions, as high as 4K/2K resolution to as low as 24x24
  • Real-time editing and conversion of different frame rates, such as 60p/50p, 60i/50i, and 24p
  • Proxy mode workflow by switching timeline between proxy/hi-res mode
  • Nested timeline sequences
  • GPU-accelerated 3D transitions
  • Real-time effects, keyers, transitions, and titles
  • Multicamera editing of up to 16 different sources simultaneously
  • Direct to Blu-ray Disc and DVD timeline export
  • Export in AVCHD format to a media card
  • High-value software bundle includes filters, effects, image stabilization, and VST audio plug-ins
Specifications

Minimum System Requirements

CPU
Any Intel Core 2 or Core iX CPU. Intel or AMD single core CPU with a 3 GHz processor speed or faster (multiple CPUs and/or multi-core CPUs are recommended). SSE2 and SSE3 instruction set supported.

Memory
1 GB RAM (4 GB or more recommended)

Hard Disk

  • 6 GB of hard disk space is required for installation (including third-party software)
  • Drive with ATA100/7,200 RPM or faster is necessary for video storage:
    • Available HDD disc space should be twice the size of the file to be edited
    • RAID-0 is recommended for HD resolution editing


Graphics Card
A graphics card supporting higher resolution than 1024x768 (32-bit), Direct3D 9.0c or later, and PixelShader Model 3.0 or later is required

  • For SD editing: 256 MB or larger required, 512 MB or larger recommended
  • For HD editing: 512 MB or larger required, 1 GB or larger recommended


Sound Card
A sound card with WDM driver support is required

DVD-ROM Drive
Required for software installation
Blu-ray Disc writer, DVD-R/RW or DVD+R/RW drive is required when creating Blu-ray Discs or DVDs

USB Port
Free USB port (1.1 or higher) is required for security key

Operating System

  • Windows 7 (32-bit or 64-bit)
  • Windows Vista (SP2 or later, 32-bit or 64-bit)
  • Windows XP (SP3 or later, 32-bit)

Pinnacle Studio 15 HD Ultimate Collection 15.0.0.7593


Pinnacle Studio HD Ultimate Collection V.15 – Make Movies Like a Pro with Technology Trusted by Hollywood! Brought to you by Avid, the world leader in professional audio and video creation technology, Pinnacle Studio HD Ultimate Collection v.15 makes it easy to edit like a pro with intuitive new features, ultra-fast performance, and a massive content collection.

Quickly import videos and photos then edit scenes and make HD movies with over 2,200 effects and other content. Place people over virtual backgrounds using the built-in chroma-key effect and 5’ x 6’ green screen. Add interest with sophisticated animated titles, and produce your soundtrack with immersive Dolby Digital 5.1 surround. Then export your projects to popular formats, or burn to DVD or Blu-ray, and share them with the world. The unique new Archive and Restore tool conveniently preserves your work.

Pinnacle Studio HD Ultimate Collection - a popular program for video editing with support for HD video, including Blu-ray and AVCHD. Program has a simple and intuitive interface through which you can create high-quality videos with various effects, transitions and animations, as well as stunning Dolby Digital 5.1 sound. The result of his creations, you can upload to YouTube or burn it to DVD and portable devices. The program includes professional tools for titling, color correction, lighting and special effects. The program interface is multilingual and has the support of the Russian language.

Features:
  • Importing videos and photos from camcorders, digital cameras, phones, DVD-ROM drive, etc.
  • Edit HD videos with ultra-high speed when using the AVCHD, and H.264 formats
  • Creating titles, DVD menus with the use of effects and over 80 templates for assembly
  • Capture a stop-overs to create stunning animation effects, and effects acceleration
  • Burn discs Blu-ray, HD DVD, DVD
  • Using animation and special effects to create video
  • Using the unique technology of image stabilization on the Avid, commonly used in movies
  • Create videos with Dolby Digital 5.1 sound
  • Ability to create videos for YouTube, Blu-Ray, HD DVD, DVD, to MP3 files, etc.
  • Export movies to Flash, QuickTime, AVCHD, PS3, Nintendo Wii, Xbox and other devices
  • Adding an animation in the style of Hollywood, transitions and effects
Import
  • Import video and photos from video cameras, digital cameras, phones, DVDs, and more
Edit
  • Edit HD video on your computer-with ultra-fast performance when using AVCHD and H.264-based formats*
  • Organize your media using the project bin and favorite folders
  • Included Montage templates give you a head start with easy-to-use, multi-layer animations, transitions, and titles
  • Back up your work with the new Archive/Restore tool*
Enhance
  • Use the Motion Titler to create sophisticated animated titles-just drag and drop
  • Add professional effects from award-winning visual effects company Red Giant
  • Add incredible Dolby Digital 5.1 surround sound to your productions
  • Included 5′ x 6′ chroma-key green screen sheet lets you change backgrounds and locations for your subjects
  • Use stop-motion capture for amazing animations and fast-motion effects
  • Fix shaky camera shots with the same Avid technology used on major motion pictures
  • Use the included DVD menus for a professional look
Share
  • Easy one-click uploading to YouTube-including high-quality widescreen and HD* formats
  • Share straight to Blu-ray and DVD
  • Export movies to Flash, DivX Plus MKV*, QuickTime® HD*, AVCHD, AVCHD Lite*, PS3, Wii, Xbox®, and more
Minimum System Requirements*
  • Windows® 7, Windows Vista® (SP2), or Windows XP (SP3)
  • Intel® Pentium® or AMD Athlon 1.8 GHz (2.4 GHz or higher recommended)
    -Intel Core 2 Duo 2.4 GHz required for AVCHD*
    -Intel Core 2 Quad 2.66 GHz or Intel Core i7 required for
    AVCHD* 1920
  • 1 GB system memory recommended, 2 GB required for AVCHD*
  • DirectX® 9 or 10 compatible graphics card with 64 MB (128 MB or higher recommended)
    -Red Giant Magic Bullet Looks plug-in: ATI or NVIDIA graphics card with
    128 MB of RAM (or more) recommended
    -256 MB required for HD and AVCHD*
  • DirectX 9 (or higher) compatible sound card
  • 5.7 GB of disk space
  • DVD-ROM drive to install software
Input Options
  • Capture from DV, HDV, and Digital8 camcorders or VCRs-requires a FireWire® port)
  • Capture from analog camcorders, 8 mm, HI 8, VHS, SVHS, VHS-C, SVHS-C, or VCRs (NTSC/PAL/SECAM)-requires Pinnacle or Dazzle video hardware)
  • Import from AVCHD* and other file-based camcorders, digital still cameras, mobile devices, and webcams via USB
Output Options
  • Output to DV, HDV, or Digital8 tape (requires camcorder with FireWire input port and a PC with a DV/FireWire port)
  • Output to analog videotape (requires DirectShow-compatible device with video output)
Import Formats
  • Video: AVCHD*, AVCHD Lite*, BD Blu-ray*, DV, HDV, AVI, MPEG-1, MPEG-2, DivX®*, MPEG-4*, 3GP (MPEG-4)*, WMV, non-encrypted DVD titles (incl. DVD-VR/+VR), QuickTime® MOV (DV, MPEG-4*, H.264*), DivX Plus® MKV*
  • Audio: MP3, MPA, WAV, AC3*, WMA
  • Graphic: BMP, GIF, JPG, PCX, PSD, TGA, TIF, WMF, PNG, J2K
Export Formats
  • AVCHD*, AVCHD Lite*, BD Blu-ray*, HD-DVD, DVD (DVD-R, DVD-RW, DVD+R, or DVD+RW, dual layer), S-VCD, Video CD (VCD)
  • Apple® iPod®, Sony® PSP/PS3, Nintendo® Wii, Microsoft® Xbox compatible formats*
  • YouTube HD
  • DV, HDV, AVI, DivX*, RealVideo®8, WMV, MPEG-1, MPEG-2, MPEG-4*, Flash, 3GP*, WAV, MP3*, QuickTime® MOV, DivX Plus MKV*
  • Dolby®Digital 2-channel and 5.1-channel audio*
Optional Accessories
  • CD burner for creating Video CDs or Super Video CDs (S-VCDs)
  • DVD burner for creating DVD and AVCHD* discs
  • Blu-ray burner for creating Blu-ray discs*
  • Sound card with surround sound output required for preview of surround sound mixes



This week Sony updated its consumer video-editing application, Vegas Movie Studio HD Platinum 11, with the ability to edit and preview 3D video content. The new version adds support for MVC and MPO 3D file formats, and lets digital movie editors preview 3D productions without the need for 3D display setups.

The software sells for $99.95 and is available at sonycreativesoftware.com. It still includes all the 2D high-definition and standard-definition video-editing capabilities. The software can output movies to formats accepted by devices and services such as the Sony PSP, Apple iPod, YouTube, Vimeo, and Facebook.

"The easier it becomes to capture high-definition video on mobile devices, the more people are interested in editing that footage into movies that they can send to their family and friends," said Dave Chaimson, vice president of global marketing for Sony Creative Software. "Vegas Movie Studio HD Platinum 11 provides professional-level tools and expanded support that allow consumers to create videos and share them with others in their social networks."

Vegas Movie Studio HD Platinum 11 also adds audio event effects, a new title, and text plugin with animations, a new video effect plug-in SDK, and GPU-accelerated AVC encoding (using either Nvidia or AMD hardware), to speed work with the popular AVC HD video format. Dialogs for creating new movies, rendering, and movie creation have also been improved for better ease of use and productivity.

To learn more about Vegas Movie Studio HD Platinum 11 or purchase it online, head to Sony Creative Software's site. The software runs on Windows XP SP3 and later, and is available in English, French, German, Spanish, and Japanese editions.

300 Software Gratis terbaik tahun 2010 - 2011

Banyak software gratis yang luar biasa yang bahkan dapat menggantikan software berbayar. Winaddons secara resmi telah mengumumkan software terbaik antara 2009 sampai 2010 bahkan daftar ini mungkin akan bertahan sampai 2011 .

Banyak juga software baru yang masuk daftar, walau begitu masih terlihat cukup banyak software terbaik adalah muka-muka lama. Daftar aslinya bisa anda dapatkan disini.

Download software cukup gampang kok, tinggal telusuri aja link yang ada. Dimana itu akan membawa kamu ke website pembuat resmi. Selain kamu bisa yakin download secara aman tanpa virus, kamu juga bisa mendapatkan update terbaru dari software gratis tersebut.

Berikut daftar software gratis terbaik......................................

Video

=======================================

Apa gunanya dunia ini jika kita tidak bisa nonton video, download software keren dibawah ini yang sangat keren seperti pemilik blog ini. Ada beberapa software terbaru lho…………


Audio

======================================================

Suka mendengarkan lagu terbaru lewat komputer, jangan lewatkan untuk download semua software di bawah ini. Nggak usah malu semua gratis kok ;

Security

=====================================

Di zaman dimana semua orang punya niat jahat kecuali Bintang pemilik blog ini. Adalah wajib memiliki software gratis yang ada dibawah ini, sehebat apapun bank nggak ada gunanya tanpa seorang Satpam. Download melalui website resmi mereka, jangan antivirus tahun 1945 disuruh menghadapi virus tahun 2010. Bisa apa coba!!

Office

===================================

Masih pakai Microsoft Office yang mahalnya minta ampun. Coba software office dibawah ini, dibanding buatan microsoft memang masih tergolong terbaru, tapi kualitas jangan tanya. Bukan hanya itu ada pembaca pdf, dokumen konverter dsb

Internet

==================================

Suka menjelajah internet, software terbaru dibawah ini wajin di download kalau tidak ya nggak pa pa sih :

P2P

====================================

Suka banget berbagi file terbaru via komputer, atau suka download hal-hal yang berbau terlarang :

Chat

========================================

Suka berchatting ria, suka ngomongin gosib terbaru dan paling hot. Software di bawah ini adalah pilihan yang cocok

Archive managers

=======================================

Tahukah anda winzip dan winrar itu sebenarnya bukan software gratis. Tapi kebanyakan orang yang sudah download merasa itu freeware. Padahal kedua software itu berbayar, nah yang dibawah ini baru gratis

Servers

======================================

Suka upload file ke website atau edit kode PHP, dibawah ini software yang keren

Codecs

========================================

Download software codecs terbaru melalui link dibawah ini :

Miscellaneous

====================================

Nggak begitu ngerti nih software buat apa, yang pasti gratis di download seperti yang lainnya

Wallpaper

================================

Buat indah komputermu dengan wallpaper keren dan gratis serta terbaru :

System Utilities

==========================================

Optimalkan komputer kamu, biar nggak lelet dengan utilitis terbaru ini, DOWNLOAD SEPUANYA!!!

Network

========================================

Sering berhubungan dengan network dan membutuhkan software yang ampuh……

Image

===================================

Untuk mengedit gambar bukan hanya photoshop, software gratis di bawah ini juga bisa melakukannya

3D

====================================

Software 3d terbaru dan gratis

CD/DVD

=========================================

Dapatkan software-software terbaru melalui link dibawah ini, Selamat mencoba!!!

UI Enhancements

=================================

ubah desktop kamu sesuai keinginan kamu, software ini akan membuat desktop kamu menjadi terbaru

Hardware monitoring/Benchmarking

=========================================

Ingin melihat kemampuan komputer kamu, test saja menggunakan software super gratis ini. Jika hasilnya mengecewakan inilah waktu yang tepat untuk membeli komputer terbaru

Developers

============================================

Suka coding, software gratis ini mungkin cocok untuk anda

Games

============================================

Emang sih nggak bagus-bagus amat, tapi download saja :

Education

======================================

Belajar itu penting, dapatkan informasi terbaru dengan software dibawah ini :

Keren banget kan semua software diatas, buat apa kita membeli barang bajakan jika ada software software terbaik yang tidak perlu kita beli. Cukup download, gunakan, dan berkreasi. Harap perhatikan!!! Daftar ini adalah yang terbaru untuk saat ini, jika kamu membaca artikel ini 1000 tahun lagi, tentu software terbaik diatas sudah tidak lagi terbaru …………he he he

Software: XPLife v.5.0 + Add ons + Sidebar




XPLife v.5.0 + Add ons + Sidebar | 133.65 MB

XPLife 5.0 The program is designed to change the interface Windows XP x86 (32-bit), making it look like Vista and Seven. A distinctive feature of XPLife a stable job and support for two system restore points.With the transformation of the system is changing a lot of icons, pictures, add new functions, sounds, cursors, upgraded to the 500 system files, only about 4000 resources. Windows interface is designed in several colors, styles and decade, the choice will satisfy even the most demanding users. The program changes only the visual part of the Windows files without affecting the code, so safe to use and does not consume additional resources are used only by the system. Ext. Information XPLife very simple and intuitive to use, does not add any new heavy visual elements are replaced with only standard, which does not affect the speed of the system. One-click Windows and transformed beyond recognition. In the menu there are comments that will help do the right thing.
New in version 5.0
Changes
- Updated program components;
- There are many different patches;
- Changed the mechanism works;
- More free themes;
- Slightly modified Four styles;
- Created two themes.

What's in a folder
-XPLife5.0-program itself
-ExtensionPack-ons
-WSidebar-Windows Sidebar with a translucent background
-WSidebar_transparent-Windows Sidebar with a fully transparent background.

-Title XPLife 5.0 Firefox Sidebar
-Year 2010
-Platform Windows XP
-The medicine not required

Download:

Mirror 1:

Sony Vegas PRO 10.0b Build 467


Video editing, audio production, and DVD authoring come together in a single, powerful solution. Vegas Movie Studio Platinum software has everything you need to produce high-quality movies, corporate videos, wedding DVDs, and more. Easily edit video in almost any format including high-definition HDV and Sony AVCHD. Advanced tools for video compositing, color correction, and surround sound mixing help you achieve feature-film results in your home studio. And with integrated DVD authoring and multiple export options for online posting, you can deliver projects however you or your clients desire.

Powerful Editing Tools
Efficiently edit and arrange events on the Vegas Pro timeline using drag-and-drop operations. Apply real time effects, transitions, envelopes, color changes, reverse, time-stretching and motion effects. Expertly edit complex SD or HD long-form projects using mouse or keyboard trimming along with powerful ripple editing modes.

Real Time Playback and Nondestructive Editing
Playback and edit video effects, transitions and composites on-the-fly without rendering while viewing each change instantly on external monitors in real time.Vegas software takes advantage of the PC’s processing power by caching complex processes or effects directly to RAM for smooth frame-rate playback and previews.

Darker color palette New!
The Vegas Pro 9 user interface features a new color scheme, which provides an optically neutral environment for optimized viewing of colors and enhanced usability when working in a darkenedediting booth.

Added Default Layouts New!
Vegas Pro 9 software gives you the option of several default layouts with windows arranged for various editing tasks. These layouts can be further modified and saved for a truly customized layout and workflow designed for the way you work. New in version 9 are the Audio Mixing and Color Correction layouts.

Export to PSP
Use Vegas Pro 9 software to author and export content to a Sony PSP® (PlayStation®Portable) device directly from the timeline. Delivered projects to PSP® for personal enjoyment or as a means to distribute content for client verification.

AVC/AAC Support
Vegas Pro 9 projects can be rendered to an iPod®-compatible file that can be transferred using iTunes. The project can be authored using traditional Vegas editing techniques and methods followed by explicitly rendering the file to an iPod compatible H.264 mpeg4 file.

Insert I-Frames at markers
The MainConcept MPEG-2 encode supports I-frame insertion at timeline markers. By providing I-frames at timeline markers, a rendered file has precise chapter and navigation point placement for DVD Architect Pro software.

Flexible Window Docking
New in Vegas Pro 9 software are some radical advancements for customizing the layout and positioning of the traditional Vegas layout. The timeline can now be at the top or the bottom of the application. Docking window tabs can be at the top or bottom of the dock.

Enhanced Video Preview Options
View the Vegas timeline on both an internal monitor and an external device (or secondary display) simultaneously. Simultaneous preview provides editors working with clients in a studio environment to setup a professional viewing environment while preserving the editor’s on-screenediting environment. Preview options provide solutions to common viewing requests, with auto-fit providing a maximum viewing effort for the space available.

Project Nesting
Nesting allows you to add a Vegas project (.veg) to the timeline and edit and apply effects the same as you would a standard media event. Nesting can also help you organize a timeline or apply other effects.

Split-Screen A/B Previewing
Compare your affected and unaffected video, or compare the timeline with a clipboard image — all viewable in real time on an external monitor via 1394 enabled hardware.

System-Wide Media Management
You can use the Media Manager window to search and manage your collection of media assets so you can easily find the right file for yourVegas projects. The Media Manager maintains a database of your files, including the attributes, ACID metadata, and tags that you can assign to classify your audio andvideo clips.

AAF Import and Export
You can use AAF (Advanced Authoring Format) files to exchange projects between applications.

A/V Synchronization Detect and Repair
When audio and video events are not aligned, Vegas software will highlight the events in the timeline so you can see synchronization problems at a glance. The software determines whether source events are synchronized by comparing grouped and overlapping media.

Envelope Automation Recording
Record track envelope and keyframe parameters in real time using a mouse or external control surface hardware with touch and latch record modes and automatic post-record keyframe thinning. Automation parameter control is available for both stereo and 5.1 tracks and buses, as well as forvideo track envelopes.

High-Definition Editing and Output
Vegas Pro 9 software supports HD editing and rendering, including output to 1080/60i, 1080/30p, 1080/24p, 720/60p, 720/30p, and 720/24p. Output high definition video to .AVI, .MOV, MPEG-2, Windows Media 9 Series, RealVideo 9, .PNG and .JPEG sequences. Work with project sizes up to 2048?2048.

Precision Snapping
Vegas Pro 9 offers several object “snapping” options. You can snap to events on any track. In addition, color-coded snap indicators denote a snap object type; marker, region, event, cursor, grid. Complex projects involvingmultiple tracks with each containing several events prove difficult and tedious to precise align events placement. By providing more snap objects across all tracks, precise event placement is simplified.

View Media Marker Names in Events
Media used in the timeline may contain markers. Vegas Pro 9 software can enable the display of these media markers directly on the timeline event. By displaying the individual media markers on the explicit media event and editor can quickly focus on key points of interest with out cluttering the entire workspace.

Advanced Keyboard Mapping
Vegas Pro 9 offers ultimate flexibility to customize keyboard shortcuts for easy skill transfer from another application.

Project References in Rendered Files
When your Vegas project uses media that was rendered with an embedded project path reference, you can easily open the source project in the associated application if you need to edit the media later. For example, imagine that you have an audio file on theVegas timeline that was rendered from an ACID project. In previewing your Vegas project, you discover that you accidentally rendered your ACID project with a critical track muted. You can simply right-click the event on theVegas Pro timeline and choose Edit Source Project from the shortcut menu to reopen your ACID project, unmute the track, and then re-render it.

Trimmer Window
Use the Trimmer window to select portions of a piece of media that can be placed into events on tracks, and easily create media subclips that reference portions of a media file.

JKL Scrub: Timeline and Keyboard Trimming
Scan your project to quickly find edit points using new tape-style scrubbing. Control playback of your project at varying speeds. Scrub using JKL/shuttle,keyboard commands, or external devices such as the Contour A/V Solutions ShuttlePro (www.contourdesign.com).

Customizable User Interface
Vegas Pro 9 software has a clean and intuitive interface and uses familiar Windows keyboard commands. Windows XP theme support and interface color adjustments allow for a wide variety of customization that best suits your working style.

User-Definable Multiple Docking Window Layouts
Design the Vegas editing environment to maximize productivity. Dock multiple windows and save up to ten layout configurations for single and dual monitor systems. Easily recall a customized window layout for a specific editing task, and instantly switch to new layouts during playback.

Customizable Keyboard Mapping
Customize Vegas keyboard commands to fit your editing process. Create and edit new keyboard shortcuts, import a keyboard mapping scheme or save your current layout for use as a backup—even share keyboard layouts with other Vegas users.

Media Subclips
Use the Trimmer window to create subclips that reference portions of a media file. Subclips can also be created directly within the Vegas timeline. All subclips are added to the media pool and can be used like any other event in your Vegas project.

Real time A/V Event Reverse
Instantly reverse audio and video events on the timeline either as a locked A/V event group or as independent elements.

Effects Package Folders
Quickly recall frequently used chains of effects in your Vegas project. Effects packages in Vegas Pro 9 software retain their chain order and individual plug-in settings so you can quickly apply desired effects to media.

Additional Marker Support
Vegas Pro 9 software provides support for up to 99 numbered markers. The marker tool allows easy navigation between adjacent markers and editing of multiple selected markers.

Network Rendering
Speed up production time by rendering complex multimedia projects over networked computers. Divide Vegas projects into smaller sections that are distributed across multiple machines, and let Vegas software reassemble the pieces into a single rendered file. Each copy of Vegas software comes with two additional render-only installations.

Keyboard Trimming and Event Shuffling
Expertly edit complex long-form projects using mouse or keyboard trimming, event shuffling, as well as advanced ripple editing modes.

Unlimited Undo/Redo
Vegas software allows an unlimited number of edits to be undone or restored. Quickly and easily restore previous edits without needing to rework an entire Vegas project.


Download :
http://hotfile.com/dl/93831830/00d391a/Vegas.PRO.10.0b.part1.rar.html
http://hotfile.com/dl/93831821/67fd256/Vegas.PRO.10.0b.part2.rar.html



Install Notes :

1. Install
2. Jangan jalankan programnya
3. Jalankan file keygen.exe
4. Product Name pilih : Vegas Pro 10.0
5. Klik Patch dan pilih folder installasi Vegas Pro (Default : C:\Program Files\Sony\Vegas Pro 10.0)
6. Klik Patch lagi dan pilih folder plug-in (Default : C:\Program Files\Sony\Shared Plug-Ins)
7. Jalankan programnya
8. Input Number yang di dapat dari keygen.exe
9. Pilih 'Register Later'
10. Input Activation code yang di dapat dari keygen.exe
11. Enjoy...